Powered By Blogger

Friday 19 June 2015

Ayo Dukung Provinsimu di PON ke XIX 2016 Jabar!

Depok, ea…ea…ea coba tebak suara apa itu? Disini ada 2 kemungkinan 1. Ada penonton bayarannya Tukul Arwana 2. Ada suporter Garuda Muda Indonesia di Sea Games Singapore 2015, cabang Badminton. Dan badminton adalah salah satu dari 5 cabang yang paling diunggulkan Indonesia namun sayangnya negeri kita tercinta yang awalnya diposisi 3 turun 2 peringkat tetap bertahan diposisi 5 klasemen.

Nah, kita lupakan sejenak soal perhelatan olahraga se-Asia Tenggara itu beralih ke dalam negeri. 2016 tebak ada event apa hayo? Pasti tahu. Iya benar PON ke XIX (19) di provinsi Jawa Barat (Jabar) sebagai tuan rumah. Setelah beberapa tahun lalu Jabar menjadi runner-up yang telah diungguli DKI Jakarta. Kini Jabar akan menampilkan performa terbaik para atlet dari bumi pasundaan, agar bisa merebut posisi puncak klasemen heuheuheu sing seeur nyak!

Berhubung saya tinggal di wilayah perbatasan antara DKI Jakarta dan Jawa Barat alias tinggal di Depok. Tau sendiri kan orang Depok mah tinggal di Jawa Barat harusnya ngomong pake bahasa sunda eh malahan sok-sokan betawi, becanda hehe. Tapi serius emang orang Depok ada bahasanya yaitu Betawi Depok, jadi dapat disimpulkan saya 40% dukung Jakardah 60% dukung Jabar wkwk.

Biasanya cabang olahraga Dayung itu di Waduk Jati Luhur, Purwakarta. Gak tau kenapa setiap event dayung selalu disitu tempatnya exotis mungkin. Saya harap cabang Bela Diri sih di PP-PON, Cibubur biar lebih deket gitu.

Oh iya 2018 nanti ada event olahraga apa lagi? Benul, ada Asian Games ke XVIII (18) di Palembang (Sumatra Selatan), DKI Jakarta, Serpong (Banten) dan Bandung (Jawa Barat). Awalnya acara ini akan diselenggarakan di Hanoi, Vietnam karna ada masalah krisis ekonomi di negara mereka. Indonesia terpilih menjadi tuan rumah setelah mendapat suara terbanyak kedua setelah Vietnam yaitu 14 suara.

Ada kabar, kabarnya udah lama banget sih tahun lalu kalo mereka lagi butuh 5000 voulenteer. Kan saya orangnye penasaran ngubek-ubek web ketemulah kalo pendaftran dibuka bulan Februari lokasinya masih gurem. Ada lagi kabar kalo dia "IYKWIM" buat kesalahan nambah Ring di labang yang otomatis melanggar aturan apalah namanya itu lupa.

Dan sampai pada hari ini, jam ini, menit ini dan detik ini belum ada kepastian bahwa kapan penerimaanya. Terlanjur kecewa ternyata cuma PHP padahal niatnya saya mau ketemu para Mister sama ngincer Nastak lumayan kan buat bekal perjalanan.

Kembali ke judul, Jabar punya ikon namanya si "Mang Surili" adalah primata asli Jabar yang sejak tahun 1974 dilindungi oleh IUCN (The International Union for Conservation of Nature) yang saat ini populasinya hanya 4.000-6.000 ekor. Pakai iket ini merupakan ciri masyarakat Jabar yang memiliki karakter nilai luhur ke-Jawa Barat-an yaitu cageur, bageur, bener dan pinter.

Sementara Kudjang sebagaimana tercantum dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian (1518 M) merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan sekaligus melambangkan kekuatan dan keberanian masyarakat Jabar. Nanti ada 44 cabang olahraga dan pastikan kamu mendukung provinsi atau wilayah yang kamu tempati saat ini. Dengan dukungan secara langsung maupun tidak langsung (do'a). By the way yang baca postingan ini mendukung provinsi mana yak? *oh gak ada hisk.

"Sejauh dan seberapa lamanya kamu pergi merantau, pada akhirnya suatu saat kamu akan kembali ke kampung halaman." — abang Samsuri Suryadi

Thursday 4 June 2015

Dengar Kalimat “Atuh Teh” Kamu Tiba di Kalimanggis

Depok, selamat datang di kampung Kalimanggis Kecil kelurahan Harjamukti kecamatan Cimanggis kota Depok pastinya. Karena kalimat atuh teh sering digunakan sebagai kalimat menyangkal atau penolakan atas perintah atau permintaan orang tua kepada yang muda atau dengan yang sebaya. Letak kampung ini berada di daerah perbatasan Jakarta dan Jawa Barat menjadikan sebuah perpaduan bahasa Betawi-Sunda, Betawi Depok dan sebagainya. Itu terbiasa pada diri saya sendiri menerapkan bahasanya sejak kecil. Selain atuh teh ada kagak, apa bae, ngapa, bujug, et dah dan masih banyak lagi. Ketika orang daerah lain atau asing melihat kita berbincang, akan merasa sangat terkejut mendengarnya dan merasa lucu lalu tertawa. Kita terbiasa berbicara agak keras agar yang budeg dengar, tapi ada juga yang mudah sakit hati mungkin hatinya rapuh mendengar perkataan kami. Padahal maksudnya baik yah begitulah logat, sungguh banyak keanekaragaman yang dimiliki Indonesia.